MAKALAH PENGKAJIAN BETTY NEUMAN
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah “Teori dan Ilmu Keperawatan”
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Betty
Neuman mandefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari
konsep holistik danpendekatan sistem terbuka. Bagi Neuman manusia
merupakan makhluk dengan kombinasi kompleks yang dinamis dan
fisiologis,sosiokultural dan variabel perkembangan yang berfungsi
sebagai sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka manusia
berinteraksi,beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan yang
digambarkan sebagai stressor. Lingkungan internal terdiri dari segala
sesuatuyang mempengaruhi (intrapersonal) yang berasal dari dalam diri
klien. Lingkungan eksternal terdiri dari segala sesuatu yang berasal
dari luar diri klien (interpersonal). Pembentukan lingkungan merupakan
usaha klien untuk menciptakan lingkungan yang aman,yang mungkin
terbentuk oleh mekanisme yang didasari maupun yang tidak didasari. Tiap
lingkungan memiliki kemungkinan terganggu oleh stressor yang dapat
merusak sistem. Model Neuman mencakup stressor
intrapersonal,interpersonal dan ekstrapersonal.
Neuman
meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh. Tujuan
dari keperawatan adalah membanyu individu, keluarga dan kelompok dalam
mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan ang optimal. Perawat
mengkaji, mengatur dan mengevaluasi sistem klien. Perawatan berfokus
pada variabel-variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor.
Tindakan perawat terdiri dari pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
Pencegahan primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui
identifikasi faktor-faktor resiko yang potensial dan aktual terjadi
akibat stressor tertentu. Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan
pertahanan dan sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana
pengobatan pada gejala-gejala yang tampak. Sedangkan pencegahan tersier
berfokus pada proses adaptasi kembali. Prinsip dari pencegahan tersier
adalah untuk memberikan penguatan pertahanan tubuh terhadap stressor
melalui pendidikan kesehatan dan untuk membantu dalam mencegah
terjadinya masalah yang sama.
B. HISTORIS PERSPEKTIF BETTY NAUMAN
Betty Neuman lahir di Ohio tahun 1924, dia anak
kedua dari 3 bersaudara dan merupakan anak perempuan satu-satunya.Ketika
berumur 11 tahun bapaknya meninggal setelah 6 tahun dirawat karena CRF.
Pujian bapaknya terhadap perawat mempengaruhi pandangan Neuman tentang
perawat dan komitmennya menjadi perawat terbaik yang selalu dekat dengan
pasien.Pekerjaan ibunya sebagai bidan di desa juga sangat mempengaruhi
secara signifikan. Setelah lulus SMA Neuman tidak dapat melanjutkan
pendidikan keperawatan. Dia bekerja sebagai teknisi pada perusahaan
pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka menabung
untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya program wajib
militer di keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah
keperawatan.Neuman lulus program diploma RS Rakyat (sekarang RSUP Akron
Ohio) tahun 1947.
Neuman menerima gelar BS pada keperawatan Kesehatan
Masyarakat tahun 1957 dan MS Kesehatan Masyarakat serta Konsultan
Keperawatan Jiwa tahun 1966 dari Universitas California LA. Tahun 1985
Neuman menyelesaikan PHD dalam bidang Clinical Psychology dari
Universitas Pasific Western. Dia mempraktekkan bed side nursing sebagai
staf kepala dan Private Duty Nurse di berbagai RS. Pekerjaannya di
komunitas termasuk di sekolah-sekolah, perawatan di perusahaan dan
sebagai kepala perawatan di klinik obstetric suaminya dan konseling
intervensi krisis di keperawatan jiwa di komunitas. Tahun 1967, 6 bulan
setelah mendapat gelar MS dia menjadi kepala fakultas dari program
dimana ia lulus dan memulai kontribusinya sebagai guru, dosen, penulis
dan konsultan dalam berbagai disiplin ilmu kesehatan.
Tahun 1973, Neuman
dan keluarga kembali ke Ohio, sejak itu dia sebagai konsultan kesehatan
jiwa, menyediakan program pendidikan berkelanjutan dan melanjutkan
perkembangan dari modelnya, dia yang pertama kali mendapatkan California
Licensed Clinical Fellows of the American Association of Marriage &
Family Therapy dan tetap melakukan praktek konseling. Model Neuman
aslinya berkembang tahun 1970 ketika itu ada permintaan lulusan
Universitas of California LA untuk pembukaan kursus yang memberikan
wawasan tentang aspek fisiologi,psikologi,sosiokultural dan aspek
pengembangan dari kehidupan manusia (Neuman 1995). Model ini
dikembangkan untuk menyediakan struktur yang terintegrasi dari
aspek-aspek diatas secara holistic.Setelah 2 tahun dievaluasi model
tersebut dipublikasikan dalam 3 edisi ( 1982,1989, 1995).
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Model Health Care System
Model
konseptual betty neuman ini memberi penekanan pada penurunan stres
dengan cara memperkiuat garis pertahanan diri yang bersifat:
Ø Fleksibel
Ø Normal
Ø Resisten
Intervensi diarahkan terhadap ketiga garis pertahanan tesebut ysng terkait dengan tiga level prevensi.
B. Perkembangan Sistem Model Neuman
Model
sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap
manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan)
meliputi aspek (variable) fisiologis, psikologis, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara dinamis seiring
dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari
lingkungan internal maupun eksternal.
Komponen
utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress.
Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input,
proses, output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis.
Dengan menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi
individu, kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya
dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan.
Tujuan
ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara
optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan
sebagai sistem terbuka maka klien selalu berupaya untuk memperoleh,
meningkatkan, dan mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor,
baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk mengusahakannya.
Neuman menyebut gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor yang
memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa
potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang dapat
diidentifikasi.
C. Konsep Utama Dan Definsi Teori Model Neuman.
Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan. Yang termasuk dalam konsep mayor menurutnya adalah :
1. Tekananangsangan yang timbul diakibatkan kondisi sekitar pandangan Neuman tentang tekanan yaitu :Intra Personal : Secara individu atau perorangan.Inter Personal : Antara individu yang satu dengan individu yang lain lebih dari satu.Ekstra Personal : Di luar individu 2. Struktur Pokok Sumber EnergiMerupakan penggerak untuk melakukan aktivitas.3. Tingkat KetahananMerupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan.4. Garis Normal PertahananTingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas normal.5. Gangguan PertahananKerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.6. Tingkat ReaksiTindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.7. IntervensiIdentifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.8. Tingkat-Tingkat PencegahanDibagi menjadi :a. Pencegahan primerSebelum terjadi tindakanb. Pencegahan sekunderKetika terjadi tindakanc. Pencegahan tersierAdaptasi atau pengaruh kerusakan9. Penyesuain Kembali Adaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik interpersonal. Intra personal dan ekstra personal.
D. Keyakinan dan Tata Nilai
Model ini menginteraksi 4 variabel yang menunjang dalam keperawatan komunitas atau keluarga yaiyu:
Ø Aspek Fisik
Ø Aspek Psikologi
Ø Aspek Sosial
Ø Aspek Kultural dan Spiritual
Adapun tujuan keperawatan adalah stabilitas klien dan keluarga dalam limgkumgan yang dinamis. Asumsi yang dikemukakan oleh Betty Neuman tentang 4 konsep utama yang terkait dengan keperawatan keluarga adalah sebagai berikut:
1. Manusia
Merupakan suatu sistem terbuka, yang selalu mencari keseimbangan
dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari variabel-variabel:
fisiologis, psikologis,sosiokultural,perkembangan dan spritual.
2. Lingkungan
Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari sekitar klien atau sistem klien.
3. Sehat
Suatu
kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan. Sehat merupakan
keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan menghindari
atau mengatasi stressor.
4. Kepeawatan
Intervensi keperawatan bertujuan untuk menurunkan stressor melalui pencegahan primer, sekunder dan tertier.
E. Model Betty Neuman Dalam Lingkungan Komunitas Atau Keluarga
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress
dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk
mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat
intervensi yaitu :
Ø Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel yang berupa :
a. Pendidikan kesehatan.
b. Mendemonstrasikan
keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien dirumah atau
komonitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
Ø Intervensi yang bersifat prevensi
a. Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu :
Deteksi dini gangguan kesehatan
Misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga dll
b. Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya : konseling pra nikah.
Ø Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
Ø Intervensi yang bersifat rehabilitatif
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang terganggu.
Intervensi yang bersifat kuratif dan rehabilitatif untuk gagguan pada garis pertahanan resisten dapat berupa
a. Melakukan prosedur keperawatan yang memerlukan kepakaran perawat. Misal: melatih klien duduk atau berjalan
b. Memberikan konseling untuk penyelesaian masalah.
c. Melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektor untuk penyelesaian masalah.
d. Melakukan rujukan keperawatan atau non keperawata bisa lintas program dan lintas sektor.
F. Aplikasi Penerapan Model Konseptual Betty Neuman
Komunitas
dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu
komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai
pendekatan, yang terdiri dari lima tahapan :
a. Pengkajian
b. Diagnosis keperawatan komunitas atau keluarga
c. Perencanaan
d. Pelaksanaan
e. Evaluasi
1. Pengkajian
Yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok adalah :
Ø Care atau inti
Ø Delapan sub sistem yang mempengaruhi komunitas
1) Perumahan. Perumahan yang dihuni penduduk, bagaimana penerangannya, sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor bagi penduduk.
2) Pendidikan komunitas. Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuannya.
3) Keamanan dan keselamatan. Bagaimana keselamatan dan keamanan di lingkungan tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress.
4) Politik
dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan. Apakah cukup menunjang
sehingga memudahkan komunitas mendapatkan pelayanan di berbagai bidang
termasuk kesehatan.
5) Pelayanan kesehatan yang tersedia. Untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau gangguan yang terjadi.
6) Sistem
komunikasi. Sistem komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat
dimanfaatkan di komunikasi tersebut untuk meningkatkan pengetahuan
terkait dengan gangguan penyakit.
7) Sistem ekonomi. Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan upah minimum regional,
dibawah atau diatas sehingga upaya pelayanan ditujukan pada anjuran
untuk mengkonsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi masing-masing.
8) Rekreasi. Apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka,biayanya apakah terjangkau komunitas atau tidak.
2. Diagnosis keperawatan komunitas dan kelompok
Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stressor yang ada. Selanjutnya dirrumuskan dalam 3 komponen :
· P ( problem atau masalah )
· E ( etilogi atau penyebab)
· S (symtom atau menifestasi/ data penunjang)
3. Perencanaan
Perencanaan yang dapat dilakukan adalah :
1) Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gangguan kardiovaskuler
2) Lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani stress dan teknik relaksasi
3) Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit kardiovaskuler melalui pemeriksaan tekanan darah
4) Lakukan kerja sama dengan ahli gizi untuk menetapkan diet yang tepat bagi yang berisiko
5) Lakukan
kerjasama dengan petugas dan aparat pemerintah setempat untuk
memperbaiki lingkungan atau komunitas apabila menjadi penyebab stressor
6) Lakukan rujukan ke rumah sakit bila di perlukan
4. Pelaksanaan
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang sifatnya
1) Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit kardiovaskuler di komunitas.
2) Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini sehat melaksanakan peningkatan kesehatan
3) Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan penyakit kardiovaskuler
4) Sebagai advokat komunitas yang sekaligus menfasilitasi terpenuhinya kebutuhan komunitas.
5. Evaluasi dan penilaian
1) Menilai respons verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi
2) Mencatat adanya kasus baru yang di rujuk ke rumah sakit.
G. Mengintegrasikan Model Sistem Neuman dengan Konsep Duka Cita
Modek
Sistem Neuman (1982) dapat digunakan untuk menjelaskan kerangka konsep
duka cita. Variabel yang tidak bisa dipisahkan dalam sistem klien, yaitu
: fisiologis, psikilogis, rohani, perkembangan, dan sosial budaya,
dapat digunakan untuk menguraikan atribut dari duka cita. Kehilangan di
masa lalu dapat dijelaskan sebagai sebuah stressor, dan akibat dari duka
cita diartikan sebagai suatu proses yang serupa dengan konsep Neuman
yaitu rekonstitusi. Intervensi untuk membantu klien dalam menghadapi
pengalaman duka cita dapat dikatagerikan sebagai upaya pencegahan
primer, sekunder, dan tersier (Reed,2003).
Penggunaan
terminologi dari teori Neuman untuk menguraikan konsep duka cita
dimulai dengan terlebih dahulu mengidentifikasi
permasalahan-permasalahan yang muncul sebelumnya. Dalam terminologi
Neuman, kejadian di masa lalu merupakan stressor, dan dalam kasus duka
cita, stressor adalah perasaan kehilangan. Perasaan kehilangan mugkin
bersifat intra-personal (misalnya : kehilangan salah satu anggota badan.
Kehilangan peran atau fungsi), interpersonal (misalnya : berpisah
dengan pasangannya, anak, atau orangtua), atau ekstra-personal (misalnya
: hilangnya pekerjaan, rumah, atau hilangnya limgkungan yang
dikenal).Neuman (1995) menyatakan bahwa dampak dari stressor dapat
didasarkan pada dua hal, yaitu : kekuatan stressor dan banyaknya
stressor.
Modifikasi
terhaap respon duka cita diidentifikasi sebagai kombinasi dari beberapa
pengalaman yang bersifat individual dan dipengaruhi oleh banyak faktor
yang terdiri dari hubungan antara orang yang berduka dengan objek yang
hilang, sifat alami dari kehilangan, dan kehadiran sistem pendukung
(support system). Faktor-faktor lain memiliki efek yang kuat pada
perasaan duka cita, seeperti penglaman individu yang sama
sebelumnya,kepercayaan spiritual dan budaya yang dianut. Penjelasan
mengenai modofikasi respon duka cita sama halnya dengan gagasan Neuman
mengenai interaksi antar variabel (fisik, psikologis, sosial budaya,
perkembangan , dan rohani). Kombinasi beberapa variabel yang unik pada
diri seseorang (pengalaman sebelumnya dengan duka cita, nilai-nilai,
kepercayaan spiritual, status fisiologis, batasan sosial budaya, dan
yang lainnya) dapat dibandingkan dengan variabel-variabel yang menyusun
garis pertahanan normal (normal lines of defense) dan garis perlawanan.
Masing-masing garis pertahanan dan garis perlawanan memodifikasi pada
tingkatan tertentu dimana stressor mempumyai efek yang negatif pada diri
seseorang. Garis pertahanan normal membantu sistem klien untuk
menyeduaikan dengan stres akibat kehilangan ; garis perlawanan bertindak
sebagai kekuatan untuk membantu klien kembali ke kondisi yang stabil.
Faktor yang lain, seperti pengalaman individu sebelumnya dengan perasaan
kehilangan dan duka cita, budaya, dan kepercayaan religius
menjadibagian dari struktur dasar individu. Garis pertahanan dan
perlawanan melindungi struktur dasar dari gangguan stres yang menimpa
individu (Reed, 1993).
H. Analisa
1. Analisis Internal
Asumsi didefinisikan sebagai dalil yang diterima
tanpa harus dibuktikan, beberapa tipe asumsi, tetapi asumsi dengan
banyak kesesuaian antara implisit dan explicit . secara garis besar
asumsi diidentifikasi Neuman sebagai berikut :
a Setiap orang adalah individual unik dengan range respon yang normal.
b Beberapa tipe stressor mungkin dalam garis keseimbangan individual ( garis pertahanan
normal ). Stressor alamiah mungkin berdampak keluar yang mana seseorang
mungkin menggunakan garis pertahanan yang flexible.
c suatu waktu manusia dalam respon normal yang mana mereka dalam garis pertahanan normal.
d Garis pertahanan flexible adalah system reaksi yang digunakan untuk
pertahanan stressor, ketika garis pertahanan flexible tidak dapat
digunakan untuk pertahanan stressor, stressor mempengaruhi keseimbangan
seseorang.
e Garis pertahanan internal individu stabil dan menghasilkan individu yang normal.
f Kesakitan adalah hubungan yang dinamis antara fisiologi, psikologi, sosio budaya dan perkembangan status.
g Pencegahan utama/primer adalah mengidentifikasi dan semua faktor resiko berhubungan dengan stressor.
h Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan stretegi intervensi.
i Pencegahan tersier berhubungan dengan adaptasi atau hasil rekontruksi.
Asumsi direfleksikan dalam element dasar pada
modul ini. System klien dalam intraksi dengan lingkungan. Dalam
perawatan kesehatan professional dapat dari sebuah model yan spesifik
yang mana intervensi antara stressor dan klien, contoh seorang terapi
fisik mungkin mengindentifikasi stressor akan mempengaruhi otot atau
tolong maka intervensi spesifik akan diatur dari pengetahuan.
Beberapa implikasi dapat diasumsikan lebih baik,
contoh individu klien mempunyai nilai dan usaha stabilitas atau
kesehatan yang prima. Kesehatan professional klien lebih baik mempunyai
respon yang besar untuk status kesehatan ini. Tambahan, perawatan
kesehatan professional adalah dapat membantu klien mencapai dan bertahan
dalam kondisi sehat.
Komunitas dan keluarga yang direferensikan
Neuman, tetapi dapat diasumsikan hanya untuk klien. Neuman mempunyai
pernyataan walaupun mengasumsikan konssep yang original dalam
terminology klien. Dia berharap akan meluaskan. Dia percaya mereka
menampilkan yang lebih baik dalam system yang lain. Asumsi untuk system
perawatan kesehatan yang lebih besar yaitu komunitas atau keluarga
menjadi petunjuk, contoh neuman melaporkan dari Ontorio Canada dan
propinsi Manitoba mempunyai kreteria dasar untuk praktek perawatan
kesehatan masyarakat dalam system model Neuman, yang mana sukses dalam
implementasi ( Neuman, kominikasi personal ).
2. Analisis Konsep Keperawatan menurut Neuman
Keperawatan memperhatikan semua hal dan
stressor-stressor pontensial kaitannya dengan penggunaan pengaruh dan
potensial dampak stressor lingkungan.
Tujuan Keperawatan adalah menjaga stabilitas system klien, membantu
klien untuk mengurus diri yang mana hal – hal sebagai persyaratan untuk
mencapai tahap kesehatan yang optimum. Memfasilitasi kesehatan yang
optimum untuk pasien melalui memperkuat atau memelihara stabilitas
system klien.
Sehat Adalah keadaan baik. Sehat adalah suatu
titik yang bergerak pada rentang negentrophy paling besar ke entrophy
maksimum. Saat semua bagian pada klien berada dalam keadaan harmonis
atau seimbang ketika semua dibutuhkan untuk bertemu, kesehatan optimal
tercapai. kesehatan adalah juga energi.
Manusia terdiri dari Fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan
dan spiritual. Diwakili untuk struktur sentral, garis pertahanan dan
garis perlawanan.
Klien adalah manusia yang diancam atau diserang oleh stressor lingkungan.
Lingkungan adalah semua faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhi klien dan system klien. Tiga type lingkungan
yang telah diidentifikasi ; internal, eksternal dan , lingkungan yang
diciptakan. Stressor adalah bagian dari lingkungan, lingkungan internal
berisi dalam batas system klien. Lingkungan eksternal berisi
kekuatan-kekuatan diluar system klien. Lingkungan yang diciptakan
merupakan mobilisasi yang tidak disadari klien terdiri dari struktur
komponen-komponen sebagai faktor energi, stabilitas dan integritas.
Masalah keperawatan merupakan kesehatan system klien yang terancam atau manifestasi aktual respon terhadap stressor
Proses Keperawatan Neuman menggambarkan 3 langkah fokus : diagnosa keperawatan, tujuan keperawatan dan hasil.
Intervensi keperawatan adalah intervensi yang diidentifikasi oleh
Neuman, yaitu tiga komponen tipologi intervensi : tahap pencegahan
primer, sekunder dan tersier. Rekontitusi merupakan bagian dari tahap
pencegahan tersier.
3. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Konsep
a. a. Kekuatan
1). Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram ini digunakan dalam semua penjelasan
tentang teori sehingga membuat teori terlihat menarik. Diagram ini
mempertinggi kejelasan dan menyediakan perawat dengan tantangan –
tantangan untuk pertimbangan
2). Model system Neuman lebih flexible bias digunakan pada area keperawatan, pendidikan dan pelatihan keperawatan
b. Kelemahan
1). Model Sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan, sehingga untuk profesi keperawatan menjadi tidak spesifik
2). Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih dirasakan belum ada perbedaan yang jelas
3). Model system Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat
–klien, padahal hubungan perawat klien merupakan domain penting dalam
Asuhan Keperawatan
I. Contoh Kasus
Sebuah
keluarga yang bahagia sedang menantikan kehadiran anak pertama mereka.
Sabg ibu telah mengandung 2 bulan. Namun, suatu saat ibu mengalami
perdarahan dan menurut dokter kehamilan tersebut tidak bisa
dipertahankan. Oleh karena itu dilakukan aborsi untuk menyelamatkan jiwa
ibuny
Pada
kasus di atas, perasaan duka cita dari pasangan tersebut memiliki
karakteristik yang kompleks. Misalnya, sang ibu berduka karena calon
bayinya tidak bisa dipertahankan (kehilangan interpersonal), atau
hilangnya harapan terhadap kehamilan yang telah
ditunggu-tunggu(kehilangan intrapersonal), atau barangkali merasa
bersalah kepada anggota keluarga lainnya karena tidak sesuai harapan
mereka (kehilangan ekstrapersonal). Ketika kita akan menentukan tingkat
pengaruh kehilangan pada diri seseorang, kita jiga harus mengkaji dampak
dari perasaa kehilanhan tersebut pada kehidupan mereka sehari-hari,
cara mereka mengatasi mengatasi kesedihannya, atau nilai-nilai dan
kepercayaan yang dianut mengenai kehilangan. Secara umum kita akan
mengkaji fungsi dari masing-masing garis pertahanan fleksibel, garis
pertahanan normal, garis perlawanan, dan struktur dasar. Pengkajian
harus meliputi banyak aspek, meliputi : aspek fisiologis, spiritual,
psikologis, perkembangan, dan sosial budaya.
Untuk
membantu pasangan tersebut mencapai rekonstitusi, dukungan
interpersonal dan ekstrapersonal merupakan 3 hal penting yang perlu
dikaji. Siapakah anggota keluarga yang dapat memberikan dukungan
positif?. Apakah sistem pendukung secara kultural dapat diterima oleh
pasangan trsebut?. Setiap oragtua akan memberikan reaksi yang berbeda,
tergantung pada struktur dasar yang dimilikinya. Sebuah penelitian telah
membuktikan adanya perbedaan respon berdasarkan jenser terhadap
perasaan kehilangan pada masa perinatal, maka respon terhadap pengalaman
duka cita bagi masing-masing orang tidak akn sama termasuk rentang
waktu pemulihannya pun berbeda. Perbedaan dalam proses duka cita tentu
akan memberikan stres tambahan diantara para orangtua.Selanjutnya,
faktor-taktor ekstrapersonal berpotensi memberikan dampak bagi mereka.
Setelah
dilakukan pengkajian scara menyeluruh, selanjutnya tahapan perencanaan,
intervensi, dan evaluasi akan menggunakan proses yang sama. Perangkat
penilaian akan mengukur hal-hal yang akan berdmpak secara khusus pada
aspek-aspek fisiologis, psikologis rohani, sosial budaya, dan
perkembangan. Misalnya aspek sosial budaya akan mempengaruhi jenis
intervensi yang bisa diterima oleh keluarga. Kehilangan pada masa
perinatal merupakan suatu pengalaman yang sangat pribadi bagi banyak
orang. Pemahaman mengenai arti dari pengalaman pribadi akan sangat
membantu petugas kesehatan untuk menentukan intervensi yang spesifik dan
terbaik. Intervensi terhadap gangguan fisiologis yang dapat menghalangi
proses rekonstitusi bisa juga diberikan tergantug kondisi klien,
misalnya perubahan pola tidur, nutrisi, dan sebagainya. Aelanjutnya,
perawat perlu mempertimbangkan aspek perkembangan seseorang dari
perasaan berduka. Intervensi yang sesuai untuk ibu muda primigravida
tentunya akan sangat berbeda dengan ibu yang telah memiliki anak
sebelumnya.
BAB III
KESIMPULAN
Neuman
model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan memandang
keluarga sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap tressor dan
lingkungan. Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social
budaya, perkembangan dan spiritual.
Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu
pencegahan primer, sekunder dan tertier. Model ini digunakan dalam
pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung dipelayanan
keperawatan.
Penggunaan
model konsep keperawatan untuk menganalisis suatu konsep tertentu dapay
memberikan pedoman bagi kita dala pengembangan perangkat penilaian dan
oengukuran yang lebih spesifik, andal (reliable) dan akurat. Sebab fokus
utama keperawatan adalah klien, lingkungan, dan kesehatan. Model
keperawatan memberikan kerangka pikir holistik dan tak terpisahkan untuk
menila konsep-konsep yang menarik perhatian bagi rofesi perawat. Sudut
pandang yang holistik sepertiitu penting sekali digunakan bila perawat
berhadapan dengan variabel yang bersifat multidimensional, misalnya duka
cita, nyeri, takut, marah, atau hal-hal lain yang penting dalam asuhan
keperawatan.
Dalam
praktik pelayanan keperawatan, penggunaan model keperawatan akan
membantu perawat dalam mendefinisikan area panilaian dan memberikan
pedoman untuk menentukan standar outcome yang sesuai. Ketika perawat
melakukan sebuah riset keperawatan, maka model konseptualakan membantu
dalam menyusun struktur yang logis dan konsisten dengan asumsi-asumsi
yang sudah ada, terutama dalam menyusun berbagai instrumen, metode, dan
indikator hadil pengukuran. Sebab banyak dari konsep-konsep keperawatan
yang justru menggunakan atau dijelaskan dengan pendekatan disiplin ilmu
lain. Seharusnya, kita dapat mendeskripsikan suatu
terminologi dengan perspektif ilmu keperawatan. Reformulasi informasi
hasil penelitian kedalam model keperawatan dapat memperkuat tubuh ilmu
pengetahuan (body of knowledge) keperawatan sehingga akan lebih mudah
mempelajari dan memahami manusia beserta iplikasinya.